Rabu, 12 Desember 2012

Prince of Tennis (J-Movie-Review)

1. Prince of Tennis



Ini film jepang pertama yang aku tonton.
Pas pertama kali nonton film ini, otak langsung bergerak dan mata terbelalak lueeebaaarr sambil senyum-senyum sendiri *dibaca : nyaris gila* memandang sang pemeran utama, "Echizen Ryoma" yang diperankan oleeeeh.. *buru-buru nge-googling*, Nah! (Kanata Hongo).
Uwooooo~ ganteng bin kawaii anak ini, entah berapa umurnya dia saat itu.
Aku langusng fall in love for the first sight :3
Dia aktor jepang pertama yang berhasil merebut hati-ku dalam hitungan detik!
*wah, curhatnya kebanyakan*
Oke, straight to the point!!!

Jadi, Ryoma ini murid pindahan dari Amerika ke Jepang. Dia seorang pemain tennis yang bisa dibilang udah pro. Bukti? Dia memiliki sejarah 4 kali menang berturut-turut dalam kejuaraan Tenis Amerika Junior. Kehebatannya enggak lepas dari sang ayah "Echizen Nanjiro" seorang petenis legendaris jepang.
Awal dia masuk ke sekolahnya itu kesannya emang kurang baik.
Banyak yang enggak suka ama dia, gara-gara sikap dia yang dingin abis, cuek dan sombong :|
Dia juga diremehin sama semua anggota Seigaku *organisasi tenis yang dia ikutin* karena ukurannya yang pendek.
Tapi setelah pertarungannya dengan salah seorang senior Seigaku, dimana Ryoma lah pemenang match nya, semua pun mulai mengakui kehebatannya *meski tetep, kesombongannya masih diakui*
Senior tadi "Kaoru Kaido" akhirnya kesel dan marah. Tapi, perdebatan terhenti pas sang ketua Seigaku "Kunimitsu Tezuka" (Shirota Yuu) dateng. Tezuka di Seigaku punya andil yang besar sebagai seorang petenis senior yang juga handal. Dan pas dia liat kemampuan Ryoma secara langsung, dia tertarik.
Belum lama Ryoma belajar di sekolah barunya itu, dia langsung terpilih menjadi salah satu perwakilan dari Seigaku untuk ikut kompetisi Tenis tingkat Nasional *hebat euy kana-chan*
Saat kompetisi berlangsung, tepatnya saat bagian Ryoma yang main, raket miliknya terlepas dari genggaman, memantul ke tiang net dan patah. Patahannya itu kena ke mata nya Ryoma. Semua khawatir dan minta Ryoma buat berenti bertanding. Tapi Ryoma nolak. Dia pengen terus lanjut main. Dan Tezuka ngijinin dengan perjanjian, dia harus nyelesain permainannya dalam waktu tertentu.
Ryoma pun memenuhinya, dia memenangnkan permainan dan tim Seigaku pun masuk ke babak Final.
Sebelum ke Final, Tezuka menyempatkan waktu ke dokter. Dia ingin memeriksa kesehatan lengan tangannya. Dokter memperingatkan agar ia berhenti untuk melanjutkan kompetisi itu, takut kalau nantinya malah akan merugikannya.
Tapi Tezuka memaksa. Dia pengen memimpin tim nya sampai ke akhir permainan dan membawa kemenangan. Dan dokter pun angkat tangan.
Di sisi lain, Ryoma tiba-tiba mengabarkan kalau dia harus kembali ke Amerika, dan enggak bisa melanjutkan permainannya.
Teman-teman yang lain merasa kesal.
Permainan pun berlanjut di babak final. Semua pemain mengerahkan segala kemampuannya dengan maksimal, dan menunjukan kehebatannya masing-masing.
Disana, ternyata Ryoma enggak jadi ke Amerika #plak.
Dia duduk dan menonton pertandingan teman-temannya dari awal sampai akhirnya di babak akhir dialah yang harus turun.
Dari sini, adegannya mulai negangin.
Secara, "Raja vs Raja". Efek serangan-serangan Ryoma juga keren.
Saat permainan berlangsung, sang lawan memusatkan penyerangannya ke lutut Ryoma. Dalam kegelapan yang diciptakannya, dia terus menyerang lutut Ryoma dengan tembakan bolanya. Dia ingin membuat Ryoma tumbang dan enggak sanggup berdiri. Tapi Ryoma enggak nyerah gitu aja. Dia mulai berfikir untuk membuat strategi baru. Ya, dia gabungin semua kekuatan teman-temannya dalam permainannya kali ini. Dan setelah perjuangan kerasnya, kemenangan pun di raih oleh tim dari Seigaku di akhir cerita.

  • Opini Ramen :
Menurut aku cerita yang di produksi sama Youchi Abe dan rilis tahun 2006 ini seru. Enggak boring *apalagi ada kana-chan nya* :3
Ada pelajaran juga yang saya ambil, untuk terus low profile, meski kita udah pro. Jangan sombong, karena diluar sana pasti ada yang lebih hebat dari kita. Jangan merasa puas sama apa yang udah kita dapet, terus belajar. Buat yang punya keahlian, syukuri :)
Pertemanannya juga cukup kental *meski pada sinis-sinis-an* tapi akhirnya kemenangan mereka bisa diraih karena adanya kerja sama yang kompak :D

Rate : 3,8 of 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar